Ingin Bebas
Diam
di bawah pohon yang teduh, menyatu dengan hamparan rumput hijau,
menatap luasnya langit dan indahnya lukisan awan lalu memenjamkan mata
untuk menghilangkan beban pikiran yang ada. Aku sudah muak dengan realita yang penuh kebohongan, kepaksaan, dan siksa secara perlahan. Kapan aku bisa damai seperti itu?
Aku pernah.
Aku engga.
Ya mungkin belum saatnya.
Aku pernah,ditemani oleh darah yang mengalir dari bibir dan tulang rusuk yang bergeser dan cedera pada tulang kaki yg remuk.
Aku ingin merasakannya, hanya untuk menyegarkan otak yang panas ini.
Aku hanya ingin kebebasan,
meskipun sementara.
Aku ingin hanya ingin merasa bebas.
No comments:
Post a Comment