Saturday, February 11, 2017

K E S E T

Coba biarkan otakmu berceracau, biarkan mereka bergelut dengan pemikirannya sendiri.

Apa yang pertama terlintas jika kamu mendengar kata 'keset'?
Terdengar seperti bukan bahasa Indonesia tapi memang begitu adanya dan umum diucapkan.

Kalau aku akan menjawab: welcome!

Sering ditemukan keset bertuliskan welcome di pintu masuk gedung apapun.
Begitu pula aku akan menyapa 'Welcome!' pada tahun ini.

"Selamat datang di kehidupan baru, Anda akan menghadapi hidup yang lebih nyata!!"

Sedetik hati bergetar dan otak sedikit mematung. Waktu yang terlalu cepat berlalu atau memang aku yang tidak merasa sudah saatnya bersikap lebih dewasa. Usia sudah berkepala dua tapi masih berlaku seperti anak baru pubertas: nonton kartun, nonton drama Korea yang membuat ingin punya pacar tapi setelah dipikir tidak mau pacaran untuk saat ini, fangirling, melakukan hal bodoh, banyak komentar, tertawa yang tampak tidak lucu tapi itu sebenarnya lucu! Orang lain saja yang tidak mengerti, level humor kita berbeda.

Kembali berpikir, "Ya Tuhan, aku sudah besar".

Memasuki semester enam di perkuliahan. Gila. Sumpah. Kaget. Tahun depan lulus. Rasanya baru kemaren sore di ospek senior lalu terpeleset dari meja dan jadi lelucon di tiga angkatan. Sekarang menertawakan junior sudah menjadi pekerjaan ketika suntuk. Tiga tahun terlewat begitu singkat, masa mudaku berlalu begitu cepat. Bahkan sudah dianggap terlalu tua oleh anak sekolah. Satu kata: Nikmati.

Tapi, kini sudah bukan saatnya untuk hanya menikmati, selain itu, pelajari.
Problem makes you tough. Pisau saja bisa tajam akibat ditempa, dipukul-pukul, dan diasah,
Sebilah besi bisa sangat berguna karena tangan manusia. Nah, manusia bisa berguna karena apa
Karena diri sendiri, ada kemauan, ada usaha, dan tak lupa berdoa. TanpaNya, kita hina.
Diri sendiri merupakan penyelamat pertama di dunia untuk pribadi.
Gimana? Bingung ya? Begitu pokoknya.

Yang menjadi masalah ketika memasuki tahun baru yang tampak begitu menyeramkan adalah degdegan, takut tidak bisa menghadapi mata kuliah yang semakin beringas. Maka muncul perasaan tidak nyaman, kemudian kehilangan percaya diri.
Ada satu quote bersabda: "Love yourself first, so you know what you deserve"
Sulit adalah mencintai diri sendiri. Padahal hal itu merupakan persoalan mendasar. Nyatanya, jika sudah mencintai diri kita apa adanya, kemudian mengetahui potensi yang dimiliki, maka everything is well. Mulai dari melakukan hobi atau mengerjakan sesuatu yang dulu sempat rutin lalu menghilang dan munculkan kembali! Siapa tahu bisa meredam rasa degdegan dan lebih percaya diri untuk menghadapi semester yang ganas ini,

Aku suka puisi, menulis sajak atau cerita, baca buku sastra, crafting, bermain warna, bahkan masak, dan ada beberapa hal yang sempat menghilang yaitu menjahit dan melukis. Ada yang masih sering dilakukan dan sedang mencoba kembali mengkatrol hobi-hobi lucuku yang dulu. Selain mengasah kemampuan untuk perbekalan bertarung, lagi lagi, siapa tahu bisa menjadi motivasi atau inspirasi di tahun ini. Semoga saja.

Kembali berpikir, "Ya Tuhan, aku bukan anak kecil lagi".

Berpikir lebih tenang dan dewasa karena sudah berada di tahap karakter yang sudah terbentuk, tinggal mencari jalan keluar, akan menjadi apa nanti dan apa cara terbaik untuk menjadi berguna. Ditambah sudah memasuki usia produktif, harus rajin ditempa dan diasah, seperti sepenggal kisah pisau di atas.

Senang rasanya bisa kembali berbagi setelah kemaren terbaring hampir mati.
Semoga semesterku dan semestermu menyenangkan.
Semoga degdeganku dan degdeganmu hilang.
Dan semoga no more worries!

So, keset!!