Wednesday, March 14, 2012

Ga Pernah Salah

Berada di jalan yang sempit, jalan yang dulu sering dilewati. Dulu beramai-ramai melewati jalan ini sebegai jalan pintas dari sekolah untuk ke suatu lapangan untuk berolahraga, sekarang berbeda, melewatinya pun hanya bertiga dan bukan untuk pergi berolahraga.

Seorang teman bertemu dengan teman lamanya, mereka berbincang untuk sejenak. Aku dan temanku yang satunya melanjutkan perjalanan. Aku melihat ke arah selokan, sudah ada perasaan buruk.

"Chik, don't let me fall" akunya.

Lalu, pandangan kami berdua terjatuh pada teman kami yang tertinggal di belakang. Seketika kami lari dengan tertawa, niat ingin berjalan lebih jauh dan meninggalkannya. Dan tak sadar "Ahhhhh" aku pun terjatuh ke selokan yang lebih dalam.

"Chika, feeling aku ga pernah salah!"

"Kamu udah jatuh, Al!" tawa kami meledak, teman yang ditinggalkan pun ikut tertawa.

Dalam hati bertanya "Ini kebetulan atau memang perasaaanku yang terlalu kuat?"

"Tuh kan, perasaan aku itu ga pernah salah!"

 "Iya kamu tuh udah jatuh, malah lebih dalam"

"Eh?" kami berdua saling bertatapan.












Intinya aku benar-benar memiliki feeling yang kuat. Dan ini sering terjadi.
Oiya jangan lupa, atas feeling tersebut, aku pun selalu sial.
Damn.

Sunday, March 11, 2012

It's freedom! But I still never feel free.

Kelas saya wajib mengikuti  Pembinaan Pelajaran Olimpiade menurut minat masing-masing. Kenapa? Karena kelas ini dibentuk khusus mengikutin PPO menurut minat pelajaran masing-masing. Satu minggu lebih saya tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar demi PPO Biologi. Yap! No Chemist (I hate Chemist for sure) and no ceremony for a week muahahahahahahah. Seharian full bersama Biologi, dari jam 7.30 hingga jam 14.00. Begitu setiap hari, diberi makan dan uang jajan dari pihak sekolah. Guru bilang "Kalian jangan pikirin ekskul dan UTS dulu, fokus ke olimpiade" Disuruh fokus ke olimpiade karena 'katanya' pemilihan tingkat kota akan diselenggaarakan awal Maret tapi jadinya malah awal April.
Asalnya saya memang santai dan tak perlu was-was dengan UTS. Dan ternyata............. *guru menempelkan jadwal UTS di tembok* "Bu, kita ikut UTS?", jawabnya "Iyalah, masa engga" JLEB. Terpikir, banyak pelajaran yang tertinggal, banyak ulangan-ulangan yang tertinggal, dan nanti saya wajib mengikuti UTS dengan banyak materi yang terlewat!! Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!!!! *banyak pikiran*
UTS diterobos paksa, bertanya kisi-kisi ke semua guru pelajaran, menghafal materi yang ada, dan jika ada materi yang tidak dimengerti, tinggalkan!!! Ini serius. Ada soal yang dimengerti tapi tidak tau bagaimana cara menjawabnya, ada soal yang hanya mengedipkan mata saja sudah bisa diselesaikan, dan ada soal yang tidak dimengerti dan tak tau mau menjawab apa. Cukup random. Berharap UTS segera selesai dan mendapat hasil yang terbaik dan yang terpenting no remedial!! No!!
Dan pada akhirnya UTS bisa ditembus meskipun berakhir dengan otak yang agak sedikit terganggu. Ingin segera merasakan hari libur!! Satu minggu setelah UTS itu waktu dimana kakak kelas 12 melaksanakan UAS, it's means kelas 10 dan 11 belajar di rumah a.ka. libur!! Wow! Excited sekali saya mendengarnya tapi mood langsung hancur karena mendengar berita bahwa PPO masih berjalan meskipun libur. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA KAPAN LIBURNYA????? I'm not a robot. This brain need to rest! I just wanna refresh my brain, it was too full with classification, genetics, and microbiology! Kinda tired.
Disaat orang lain bersantai dan tidak melakukan apa-apa di rumah, saya wajib ke sekolah untuk dibentuk menjadi seorang biologis. Yaa untung saja saya tidak ditelan amoeba. Menyeramkan. Can I do the rest?

Thursday, March 8, 2012

Diluar Sana

Terlintas ingatan saat berada dalam penjara kaca, kadang saya ingin merasakan untuk yang kesekian kalinya.

Bersatu dengan tabung oksigen, obat-obatan, dan macam-macam alat medis yang tak di kenal.

Dengan begitu, tak perlu ambil pusing memikirkan keadaan diluar sana, yang terpikir hanyalah "Semoga suster tak datang untuk mengganggu tidurku".

Dan tak perlu mendengar apa yang mereka bicarakan, yang terdengar hanya detikan jam, detakan jantung, dan denyutan nadi.

Hidup dalam balik kaca terasa lebih mudah.

Tak seperti diluar kaca, sangat mengerikan dan banyak beban, penuh siksaan yang lebih menyakitkan dari jarum suntikan.