Friday, October 21, 2011

Kejadian Hari Itu

Hari itu, semua rencana terjadi karena ketidak-sengajaan.
Jalan-jalan tak tentu arah dan tujuan.
Lalu berhenti di satu tempat yang nyaman.
Berawal dari obrolan biasa.
Ditemani dengan dua botol minuman.
Lanjut ke obrolan yang serius. Nostalgia.
Saat di kolam renang.
Saat di masjid.
Saat di Yogyakarta.
Oh, Yogyakarta. Saya sangat merindukan masa itu.

Mata mengelili tempat.
Terlihat ada stand coffee.
Saya tergiur. Dia membiarkan saya membelinya.
Namun, saya tak berani untuk mengeluarkan lembaran uang.
Terlihat ada stand permen kapas.
Saya tergiur lagi. Dan dia pun membiarkan saya untuk membelinya jika saya berani.
Saya berani, saya mati.
Dia mengerti. Mata saya basah oleh bulir-bulir air.
Bukan menangis karena dia membiarkan saya untuk membelinya.
Bukan pula menangis karena saya tidak bisa membelinya.
Saya bisa membeli, tapi saya bisa memakannya.

Dia berkata:
"Aku janji, aku bakal makan apa yang kamu makan. Dan aku ga akan makan yang kamu ga makan. Aku ga makan manis"
Jari kelingkingnya mengarah kepada saya.
Berharap saya untuk mengeluarkan jari yang sama.
Kelingking saya refleks menyentuh kelingkingnya.
Dan perjanjian dimulai dari hari itu.




Tapi saya tak menganggap perjanjian itu adalah benar-benar perjanjian.
Karena saya tau, dia masih sangat labil.
Saya tak memaksa.
Saya tak meminta.


Wednesday, October 19, 2011

Perempuan dan Rahasia

Burung tak sempat bertanya
Apakah dirinya merdu
Apa itu yang bernyanyi menembus awan
Dan mengantar hujan
Ia hanya terbang, merajut cinta dengan daun dan musim
Hingga semua telinga terjaga oleh kebenaran suaranya

                  Kupu-kupu tak sempat bertanya
                  Apakah dirinya indah
                  Apa itu yang membentang indah
                  Menggoda hutan untuk menawan cahaya bintang
                  Ia hanya hinggap, merajut cinta dengan embun dan bunga
                  Hingga semua mata terpesona akan kecantikan sayapnya

                                      Bunga tak pernah bertanya
                                      Apakah dirinya wangi
                                      Apa itu yang meruap, memenuhi udara dan
                                      Melahirkan kehidupan
                                      Ia hanya tumbuh, merajut cinta dengan liur dan madu
                                      Hingga alam raya terselimuti harum dan warna

                                                          Seorang laki-laki tak kuasa bertanya
                                                          Mengapa perempuan ada
                                                          Siapa itu yang berdiam dalam keanggunan
                                                          Tanpa perlu mengucap apa-apa
                                                          Ialah puisi yang merajut cinta dengan bumi dan rahasia
                                                          Hingga semua jiwa bergetar saat pulang ke pangkuannya




Madre, Perempuan dan rahasia
- @deelestari

Wednesday, October 12, 2011

Tugas Biografi


Perjalanan hidupku benar-benar unik. Aku terlahir dari rahim ibuku yang menjalani persalinan di kota Sukabumi pada tanggal 7 Agustus  1996 dengan nama Alya Syifa Fadilla dan beragama Islam. Aku adalah anak sulung dari dua bersaudara. Adikku adalah seorang laki-laki yang berumur 9 tahun. Ayahku adalah seorang pegawai swasta, maka dari itu beliau sering sekali dimutasi oleh pihak kantor. Jadi, akupun sering sekali ikut tinggal di luar kota Sukabumi bahkan di luar pulau Jawa. Dan ibuku hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang mencoba menjadi istri dan ibu yang baik untuk keluarganya.
Aku memulai pendidikanku di TK Aryandini, Bandung. Lalu, di semester berikutnya aku harus ikut ayahku untuk pindah ke Pontianak, KalBar. Aku tinggal disana kurang lebih 2 tahun. Meneruskan pendidikan ke TK Al-Mukadimah dan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi ke SDN 17 Pontianak. Setelah beberapa bulan beradaptasi dengan teman-teman di SD, aku terpaksa pindah lagi ke Sukabumi, karena ayahku dipindah-tugaskan ke pulau Jawa. Aku didaftarkan di SDN CBM Gunung Puyuh, disini aku dapat bertahan sampai perpisahan dengan mendapatkan hasil UASBN yang terhitung bagus.
Lalu, aku mendaftarkan diri ke SMPN 2 Sukabumi. Alhamdulilah diterima dan lolos sebagai siswi bilingual.  Di SMP kelas 8, aku divonis terjangkit Diabetes Mellitus 1 dan penyakit itu masih belum sembuh sampai sekarang. Setelah lulus SMP, aku meneruskan pendidikan ke SMAN 1 Sukabumi dan aku diterima sebagai siswi untuk kelas BI Akademik. Dan aku pun sudah 10 tahun satu sekolah dan satu kelas bersama Ajeng Dinar Yumita dan Ressa Nur Agustin.