[in-si-kyoo r]
2. not confident or certain; uneasy; anxious
3. not secure; exposed or liable to risk, loss, or danger
4. not firmly or reliably placed or fastened
Apa kau percaya takdir?
Satu langkah kakimu
Burung yang hinggap di jemarimu
Kelopak bunga yang layu
Bruno Mars ciptakan lagu
Bahkan tulisan ini, semua adalah takdir
Kau melangkah ke kiri agar tak celaka
Burung hinggap agar kau bahagia
Bunga layu karena dia siap dengan yang baru
Dan semua lagu tercipta untuk mengisi bosanmu
Tak ada satu hal pun yang kebetulan
Skenario telah banyak di cetak
Keajaiban drama yang gertakan dunia
Orang-orang terus saja bersandiwara
Topeng-topeng berserakan
Para monyet pun tak mau kalah
Kamu yang sedang putus asa, pasti berpikir:
“Tuhan, mengapa engkau membuatku seperti ini?”
“Mengapa Tuhan repot melahirkan ke bumi, jika ujungnya seperti ini?”
“Kapan semua berakhir”
“Aku lelah begini terus!”
Masuk akal, jika suratan setiap manusia telah ditentukan, Sang Pencipta pasti sudah tahu bagaimana kisah dari seluruh umatnya. Lalu kenapa diciptakan manusia? Membuat manusia harus menjalani teka-teki kehidupan, melintasi rintangan yang berlika-liku, menempuh labirin yang membingungkan. Bahkan tak sedikit dari mereka yang gugur dan mengakhiri hidupnya dengan hal tolol membuat semuanya jadi percuma. Sesungguhnya itu adalah sebuah penyesalan yang sangat buruk.
Tuhan ingin melihat ciptaannya berusaha, menyaksikan perjuangan manusia untuk kembali padaNya, dan apa yang pantas untuk nanti dibawa manusia ketika nanti benar-benar pulang. Tuhan sedang menguji coba, memberikan hantaman, petir yang menggelegar, dan percayalah, akan ada pelangi setelahnya. Takdir bisa diubah, asal dipompa dengan usaha. Ada sesuatu kejutan kecil yang telah Tuhan siapkan agar pada akhirnya manusia akan mengucapkan syukur dan terima kasih. Catat itu. Lagi pula Tuhan tak akan memberikan beban yang tidak bisa diangkat oleh hambaNya. Yakinlah, semua permasalahan akan ada jalan keluarnya.
Kamu yang sedang putus asa, harus berpikir:
“Bagaimana caranya agar aku keluar dari sini?”
“Apa yang harus aku lakukan”
“Apa yang akan Tuhan berikan setelah ini?”
“Berikan aku kekuatan, Tuhan!
Believe in me, anything happens for a reasons.
Cheer up, readers!
Menangisi masa lalu, memang bodoh tak berarti
Tak akan membuat keadaan kembali
Kecuali dia inginkanmu kembali
Jarum jam saling berkejaran
Mereka berputar di tempat yang sama
Tak seperti manusia, harus maju, tak jalan di tempat
Bulir air mata basahi pipi
Sama derasnya dengan hujan di luar
Tak berhenti mengguyur jalanan
Meninggalkan beberapa genangan
Namun tangis tinggalkan berjuta kenangan
Aku tahu itu sakit
Dengan teriak tak tercukupkan
Dengan memaki tak terpuaskan
Begitu perih mengiris hati
Bahkan luka sayatan tak dapat samarkan
Daun hijau yang menguning
Langit berubah jingga
Kelopak mawar layu
Burung jadi sendu
Tanah yang kupijak retak
Dinding pilar mulai mengerak
Suara hilang ditelan kegelapan
Tak ada satu pun yang bersuara
Termenung di teras dengan dibanjur mentari senja
Musikal alam mengalun indah
Hanya itu yang dapat dirasa
Langit tampak sedikit cerah, tidak seperti biasa
Hujan enggan menghampiri
Bahkan gelap pun tidak
Cuaca hari ini cukup menyenangkan untuk dihirup
Setidaknya masih bisa buatku tersenyum dan tidak merasa sesak
Namun tetap saja pikiran ini kosong
Terlalu kosong karena mereka berkumpul di suatu tempat untuk pikirkan hal berat lain
Tolong, ledakkan otak ini
Atau aku ingin menitipkan otakku padamu
Sehingga aku tak lagi pikirkan apapun