Wednesday, June 29, 2016

Balada Potong Rambut

Seorang temanku selalu memotong rambutnya jika hubungan percintaannya kandas. Buang sial, katanya. Lucu juga, meskipun tak logis. Bisa saja menjadi satu kepercayaan seseorang, aku tidak.

Dan suatu hari, aku memotong rambut. Ada teman menanyakan alasan mengapa rambutku dipotong. Aku jawab, "Buang sial.", bercanda. Sudah lama aku berniat untuk potong rambut dan ini adalah sebuah kebetulan. Aku tak bermaksud.

Banyak alasan mengapa rambut dipotong. Bisa jadi karena rambutnya rusak atau kasus yang paling sering terjadi adalah rambut bercabang, rambut rontok lalu dipotong agar terlihat lebih bervolume, dan faktor utama adalah bosan, ingin mencoba gaya rambut baru. Orang pun ingin berubah bukan? Berubah menjadi lebih baik, mencoba beda dari yang lain. Lalu kenapa sering disangkut-pautkan dengan 'buang sial'?

Profesor Antropologi Rutgers University, Helen Fisher berkata, "Potong rambut bagi wanita dianggap sebagai tahapan meminta tolong dan melakukan perubahan. Peralihan penampilan yang drastis ini dipercaya membuat wanita akan lebih diperhatikan, yang dapat mengalihkannya dari emosi negatif sesaat pascaputus,"

Dalam artian, aku memandang ritual potong rambut ini  menjadi pembelaan diri seseorang setelah putus, menganggap dirinya kuat tapi sebenarnya tidak. Karena pascaputus pasti ada sesuatu yang tertinggal dan harus ditinggalkan. Lalu kesedihan melanda, anak masa kini menyebutnya 'galau'. Maka dari itu, mereka butuh penopang agar tidak jatuh terlalu jauh. Namun dalam kasus ini, ada usaha untuk menyemangati diri. Seperti yang sudah aku bilang diatas, ingin berubah. Mencoba membuka lembaran baru, memulai cerita lain, dan membuang kisah lama. Kalau ini, sih, ada hubungannya dengan move on.

Mau dianggap buang sial atau bukan. Perubahan inilah yang aku mau, karena sudah banyak mindset yang berubah selama setahun terakhir dan aku nyaman dengan kondisi seperti ini. Banyak tantangan yang diambil, mencari atau menemukan hal yang baru, yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Jadi, potong rambut bukan lagi soal buang sial melainkan soal perubahan dari dalam diri.
Cheer up, gurls!





p.s: tolong jangan memvisualisasi bagaimana bentuk potongan rambutku :p

No comments: