Kau pintar sekaligus cerdas
semua kejeniusan menjadi satu
Kau cerdik namun licik
Kini kau baik, sedetik bisa terbalik
Senyummu tidak bisa diartikan
Tatapanmu bisa jadi mematikan
Bicaramu pandai
menipu banyak orang dengan lihai
Perasamu hancur
manis pahit tak ada beda
Panas dingin sama saja
tak pernah sakit, mati jadi mustahil
Otakmu berjalan, tapi tidak dengan hati
Kamu senang lihat orang terluka
mereka menangis, kau malah tertawa
Berdusta bukanlah dosa
Membunuh, kau malah bahagia
Bertingkah dengan seenaknya
Kau anggap dirimu dewa
Tak sadar ditunggu neraka
Kobaran api telah membawa
dan kau akan terbakar selamanya
No comments:
Post a Comment