"Lagi apa?" itu identik dengan kalimat awal, kalimat pembuka untuk melakukan perbincangan. Biasanya dipake sama para abege untuk....yaaa, kau tau lah...pedekate. *padahal pengalaman*
Sebenarnya, dua kata itu hanyalah basa basi yang sangat busuk. Maksud saya, hal yang sangat amat biasa. Tapi, jangan salah. Dua kata itu dapat mengubah segalanya, bisa mengubah mood jadi meningkat. Asal dianya jangan nanya bertubi-tubi, seperti "Lagi apa? Udah makan belum? Aku ganggu ga?" udaaaaaaah, yang kaya gitu tampol aja pake teflon.
Kalau saat ini, detik ini, ada yang bertanya "lagi apa?"
Saya akan menjawab:
"Lagi mengejar mimpi."
Salah engga kalau saya jawab kaya gitu? Engga kan? Emang bener kenyataannya kaya gitu.
Ini tahun terakhir saya hidup di SMA. Tinggal beberapa bulan lagi saya akan bertemu UN. UN itu sesuatu yang membuat banyak orang berharap "kenapa gak dihapus aja?", saya pun begitu sebenarnya. Selesai UN, apa hidup bakalan berakhir begitu saja? kuliah tjoy. Kalau menempuh SMA, pasti disuruh melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, untuk mencari sesuatu yang lebih tinggi lagi yang sesuai dengan minat dan bakat kita. Dan itulah yang akan menentukan mau jadi apa kita nanti. Seru ya membahas masa depan, makanya gak mau kan kalau masa depan kita hancur? Maka dari itu, saya menjawab: lagi mengejar mimpi. :)
Setiap orang pasti punya mimpi kan? Dan semua orang wajib untuk mengejar mimpinya. Menggantungkan mimpinya di langit, meloncat lebih tinggi hingga mimpinya dapat diraih oleh genggaman tangan kita sendiri.
Saya juga punya mimpi, tapi gak jelas. Mimpi yang dimaksud disini adalah masa depan. Bukan masa depannya yang gak jelas tapi diri sendiri yang masih belum stabil dan belum bisa memutuskan mau bagaimana kedepannya. Pusing ya jadi anak remaja.
Curhat aja ya. Mimpi saya itu bekerja di rumah sakit. Ketemu anak kecil dan orang-orang sakit yang butuh pengobatan untuk sembuh. Ketemu orang-orang yang butuh pencegahan biar engga terkena penyakit. Terutama membuat orang-orang sadar bahwa menjaga keseimbangan gizi dan asupan makanan itu sangat penting untuk kesehatan. Saya gak mau lihat orang-orang masa depan nanti malah jadi terjangkit penyakit yang aneh-aneh, saya gak mau orang-orang jadi salah makan. Tau sendiri kan, akhir-akhir ini banyak banget anak kecil yang udah kena diabetes lah, kanker, atau semacamnya. Bayangkan anak kecil, gak tau apa-apa tiba-tiba sakit parah. Engga. Banget.
Atau jadi badan-badan perlindungan anak kecil. Aduh, saya paling gak tega kalau lihat anak kecil jadi pemulung atau dekil di pinggir jalan kaya gitu. Orang tuanya kemana? Oke, boleh pake alasan "ga bisa sekolah, karena sulit ekonomi" tapi, mereka sangat tidak layak untuk terlihat dekil di pinggir jalan. Mereka harus berpendidikan. Toh gak cuman sekolah doang kan yang memberikan pendidikan. Jalanan ngasih pendidikan? Di mata saya engga. Jalanan terlalu kejam untuk seumuran mereka. Engga tega lihatnya. Beginilah kalau terlahir dengan sifat gak-tega-an.
Dan yang terakhir, ini hobi yang dijadikan mimpi. Bisa dibilang saya itu tukang ngedit dan tukang foto. Betah banget kalau disuruh diem depan photoshop sama vegas berjam-jam. *gak seperti mengerjakan kimia dalam waktu satu jam, iyuwwwh* Asyik dan nyaman banget sama hal yang satu ini. Udah terbiasa di komunitas broadcasting, jadi ingin melanjutkan untuk kedepannya. Seperti gabung di pertelevisian, ikut produksi layar lebar, atau bisa dibilang jadi orang di balik layar.
Ketiga hal itu lagi dikejar. Dan masih banyak yang harus dikejar:
Ngejar jago MIPA
Ngejar jago gambar
Ngejar restu orang tua
Ngejar rezeki Allah
Ngejar nilai bagus
Ngejar pengalaman
Harus berlari tanpa henti. Maju terus kedepan. Wusssssssssh! Dengan perlahan, satu demi satu mimpi akan tercapai. Semoga saja, saya gak mentok tengah jalan atau lari kecepetan dan akhirnya malah jadi keseleo. Aduh, sakkkiiiiiiit.
Sudah malam. Sekian dulu dari saya, readers~
Oh iya, ada satu pertanyaan.
Kalau kamu lagi apa?
1 comment:
pertamaxx
Post a Comment