"Gue kesiksa pacaran sama dia!" kata Monic sambil membanting handphonenya ke kasur. Dia kesal berpacaran dengan Jojo yang over-romantic dan susah diajak bercanda itu. Padahal sebelum pacaran, sifat Jojo sangat bertolak belakang dengan yang sekarang. Monic merasa tidak betah selalu digombali cowok over-romantic itu, dia ingin mengakhiri hubungannya kasian.
"Menurut gue, kalian lebih cocok jadi sahabat dan itu ga akan bikin lo kesiksa. Tapi kalau kalian putus, gue kasian Jojo. Dia sayang banget sama lo" nasehat Nanath dengan bijak.
"Tapi kalau dilanjutin, bakal nyiksa dua-duanya kali. Monic kesiksa sama Jojo yang over, Jojo kesiksa sama Monic yang cuek bebek" Taruna menanggapi.
"Intinya, Jojo ga peka sama lo" Nanath menyimpulkan kejadian dengang gaya sok serius.
Suasana hening sejenak, mereka bertiga sibuk dengan kegiatan masing-masing. Nanath sibul mengutak-atik websitenya, Taruna serius membaca komik, dan Monic memerhatikan kotak musik yang pernah diberikan Jojo beberapa bulan yang lalu.
"Gue bakal balikin kotak musik ini, antar gue ketemu Jojo" Monic memasukkan kotak musik kedalam tas dan pergi keluar rumah. Tanpa pikir panjang, Nanath dan Taruna dengan sedia mengantarkan sahabatnya itu ke kafe kopi terlaris di kotanya. Monic berniat untuk memutuskan hubungannya dengan Jojo, dia suah tak tahan.
Di kafe.
Monic duduk manis di pojok kafe diantara bangku-bangku dan meja-meja yang berajajar, dia menunduk sebab ada Jojo diahadapannya. Nanath dan Taruna ada di belakang Monic dengan terpisahkan dua meja jati, mereka memerhatikan gerak-gerik sepasang kekasih yang diambang maut itu. Muka Monic kusut, dia terlihat seperti mengatakan sesuatu, nampaknya dia ketakutan untku mengatakannya. Jojo tampak terkejut, keningnya mengkerut. Mukanya memelas, memohon agar Monic menarik kata-kata yang membunuh hatinya itu. Tangan Jojo melayang ke tangan Monic.
"Mon, please. Gue sayang banget sama lo. Please, lo ngertiin gue"
"Emang lo ngerti gue? Gue kan udah bilang, lo jangan over sama gue! Tapi tetep aja lo lakuin" Monic melepaskan genggaman Jojo dan meneguk coffe latte yang masih hangat. "Mending kita jadi temen aja deh"
Tidak ada perbincangan diantara mereka setelah Monic menyentak. Kalau gue sayang banget sama Monic, berarti gue harus ikut kemauan dia, gue ga mau batin dia kesiksa, kalau gue maksain, itu artinya egois. Benak Jojo. "Oke. Kita temenan!"
Monic terbelalak mendengarnya, dia langsung mengeluarkan sesuatu dari tas nya "Ini kotak musik yang lo kasih waktu lo nembak dulu, gue balikin" Monic menyimpannya tepat di depan Jojo dan langsung menyandang tas untuk pergi dari tempat itu. Jojo mengejarnya.
Melihat kejadian itu Taruna dan Nanath menegejar sahabatnya yang tidak pernah membiarkan rambutnya terurai. Larian Monic terkejar oleh Jojo, sehingga tangan Monic dapat digenggam lagi olehnya. Monic membalik badan dan melepaskan tangan Jojo.
"Ambil aja, Mon. Gue mau lo nyimpen ini" Jojo menyodorkan kotak musik.
"Gue ga suka kotak musik. Sejak pertama lo ngasih, gue baru nyentuh hari ini"
"Bawa, Mon, please"
Dari kejauhan terdengar suara Taruna memanggil. Nanath menghampiri Monic dan membawabya beberapa langkah ke belakang, menjauhi Jojo. Taruna memberi semangat pada Jojo.
"Kenapa lo balikin? Terima aja"
"Ga mau, gue ga suka"
"Jojo udah baik udah mau nerima keputusan lo, masa lo ga mau bales kebaikan dia sih?" Nanath memegang bahu Monic. "Coba untuk mengahargai pemberian dari orang lain. Anggap itu pemberian dari seorang sahabat bukan dari pacar atau mantan" Monic menggangguk.
Jojo dan Taruna menghampiri kedua cewek berseragam putih-abu yang berdiri di dekat floris. Jojo mengembalikan kotak musik ke Monic.
"Bawa dan simpen. Ga disentuh juga ga apa-apa, asal lo terima, gue udah seneng banget" Jojo berkata kembut.
"Terima!" Taruna dan Nanath berbisik.
Semua mata menatap Monic. Gadis itu sadar telah ditatap ketiga pasang mata, dia langsung meraih kotak musik dan memasukkannya ke dalam tas dengan malu-malu. Jojo tersenyum lebar, dia membalikkan badan dan pergi meninggalkan teman-temannya. Monic memandang punggung Jojo yang tegap sampai punggung itu menghilang diujung jalan.
"Lo bebas sekarang" Celetuk Taruna.
"Don't be selfish, okay!" Nanath menambahkan dan memeluk Monic dengan erat.
"Thanks, guys!"
No comments:
Post a Comment